CIANJUR | INICIANJUR. COM– Proyek rehabilitasi sarana dan prasarana di SDN Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, terkesan dijalankan seperti main petak umpet.
Hampir tiga pekan berjalan, proyek garapan CV. Rifki Contrasion itu tidak menampilkan papan informasi maupun Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang seharusnya jadi “kartu identitas” proyek.
Padahal aturan jelas, setiap proyek pemerintah wajib memasang papan informasi berisi nama kegiatan, kontrak, nilai, sumber dana hingga pelaksana. Singkatnya, publik berhak tahu uang rakyat lari ke mana. Namun di lapangan, papan informasi justru raib entah kemana.
Kepala SDN Sirnagalih sendiri mengaku hanya jadi penerima manfaat. “Sekolah hanya mengajukan ke dinas. Kalau papan belum dipasang, mungkin lupa,” ujarnya ringan, seolah papan proyek bisa nyelonong sendiri.
Sementara Deni, pelaksana lapangan, mengaku tak tahu-menahu soal papan informasi. “Saya hanya pelaksana. Rencana besok dipasang,” katanya. Jawaban yang membuat publik bertanya-tanya, besok itu kapan, besok sungguhan atau besok yang tak kunjung datang.
Alief Irfan, pemerhati pendidikan, menilai ketiadaan RAB dan papan proyek bukan hal sepele. “Ini membuka peluang pemborosan, kualitas bangunan bisa anjlok, bahkan membahayakan siswa,” ujarnya.
Dia pun mendesak Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur untuk turun tangan, bukan sekadar jadi penonton. “Kalau terbukti lalai, harus ada teguran, bahkan sanksi hukum,” tegasnya.
Masyarakat berharap proyek rehabilitasi sekolah tidak dijalankan sembunyi-sembunyi. Karena yang dibutuhkan murid adalah ruang kelas yang kokoh, bukan proyek yang bikin bingung orang.***
