Ketua Korwil Bagong Mogok Wilayah 1, H. Epul Saepuloh, didampingi Sekretaris Jenderal Bagong Mogok, Beni Sumarna Menyerahkan Bantuan. Senin (15/09/2025)
CIANJUR | INICIANJUR.COM – Wajah haru bercampur bahagia tampak dari pasangan suami istri Enoh (75) dan Yayah di Kampung Darma Bakti, RT 05 RW 12, Kelurahan Solokpandan, Kecamatan Cianjur Kota, saat rumah sederhana mereka didatangi Komunitas Sosial Bagong Mogok, Senin (15/9/2025).
Komunitas yang dikenal aktif dalam aksi kemanusiaan itu menyerahkan paket sembako berisi 12 kebutuhan pokok, di antaranya beras, minyak goreng, gula, terigu, mie instan, sarden, kopi, susu, teh, saus, kecap, makanan ringan, serta uang tunai. Bantuan diserahkan langsung oleh Ketua Korwil Bagong Mogok Wilayah 1, H. Epul Saepuloh, didampingi Sekretaris Jenderal Bagong Mogok, Beni Sumarna.
“Ini bagian dari ikhtiar kami menjaga silaturahmi dan membantu meringankan beban warga yang sedang kesulitan. Tidak banyak, tapi setidaknya bisa membuat mereka tersenyum,” ujar H. Epul Saepuloh.
Senyum itu jelas terlihat dari wajah Yayah, perempuan yang kini menjadi satu-satunya tulang punggung keluarga setelah sang suami jatuh sakit. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, Yayah bekerja serabutan, mulai dari mencuci pakaian hingga memulung, dengan penghasilan tak menentu sekitar Rp50 ribu setiap dua hari.
“Saya tidak punya anak, jadi berjuang sendiri. Hanya punya Kartu Indonesia Sehat (KIS), tapi sekarang pun sudah tidak bisa dipakai,” ucap Yayah lirih.
Kehadiran Bagong Mogok disambut penuh syukur oleh Yayah dan suaminya. Mereka tak menyangka rumah sederhananya dikunjungi rombongan komunitas sosial yang datang membawa bantuan. “Terima kasih banyak, ini sangat berarti,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Ketua LPM Solokpandan, Deden Kuswandi, yang turut mendampingi, mengakui bahwa pasangan suami istri tersebut memang belum terdata dalam sistem bantuan pemerintah.
“Sejauh ini kami sudah berupaya, tapi karena kendala administrasi, mereka belum masuk data base penerima bantuan,” katanya.
Aksi kecil penuh makna ini kembali menegaskan peran Bagong Mogok sebagai komunitas yang hadir bukan sekadar di jalan, melainkan juga di hati masyarakat, terutama mereka yang paling membutuhkan.***