Aiptu Dr. Dede, Menutup Masa Tugas dengan Manis dan Penuh Makna

  • Bagikan

Aiptu Dr. Dede. AS usai Terima Penghargaan (foto IG tmclantascianjur)

CIANJUR | INICIANJUR.COM – Setiap perjalanan pengabdian memiliki garis akhir. Namun, bagi Aiptu Dr. Dede AS, S.Pd., MM.Pub., M.H, akhir masa dinas bukan sekadar penutup, melainkan sebuah catatan manis yang dikenang banyak orang.

Menjelang purna tugasnya di jajaran Satlantas Polres Cianjur, ia menerima penghargaan dari Direktur Lalu Lintas Polda Jabar.

Bagi sebagian orang, itu mungkin hanya sebuah piagam. Namun bagi Dede, penghargaan itu adalah rangkuman dari tahun-tahun panjang pengabdian, kerja keras, dan cinta yang ia curahkan untuk masyarakat Cianjur.

“Alhamdulillah, ini anugerah di akhir masa dinas. Apa yang saya terima adalah buah kerja keras bertahun-tahun,” ucap Dede dengan mata berkaca-kaca.

Jejak Panjang Pengabdian

Sejak 2010, Dede tidak hanya menjalankan tugas formal sebagai anggota kepolisian. Ia memilih jalur yang lebih menyentuh, membangun kesadaran tertib berlalu lintas sejak usia dini. Ia mendatangi sekolah-sekolah, mengajak anak-anak bermain sambil belajar, hingga membentuk forum perwakilan siswa untuk mencegah kenakalan remaja.

Di luar itu, ia juga merangkul komunitas otomotif di Cianjur. PPJB, ACB, PMOC, hingga PMOJB lahir dan bertahan karena semangat kebersamaan yang ia tanamkan. “Konsep yang kami bangun adalah saling membantu di saat kesulitan dan menjadikan komunitas sebagai sarana silaturahmi,” katanya.

RSPA: Rumah yang Lahir dari Gotong Royong

Salah satu jejak nyata pengabdiannya adalah berdirinya Gedung RSPA. Tempat itu bukan hanya bangunan fisik, tetapi simbol gotong royong dan persaudaraan. Dari sana, komunitas otomotif tak hanya berkumpul, tetapi juga menanamkan nilai solidaritas dan kebersamaan.

“Gedung ini lahir dari rasa memiliki. Semua bergotong royong, dan kini menjadi rumah bersama,” tutur Dede.

Pengabdian yang Menginspirasi

Penghargaan di akhir masa tugas bukanlah puncak semata, melainkan tongkat estafet. Dede berharap generasi penerus di Satlantas Cianjur melanjutkan semangat kebersamaan, solidaritas, dan pengabdian kepada masyarakat.

Baginya, masa dinas boleh berakhir, tetapi pengabdian tidak pernah pensiun. Ia tetap ingin berada di tengah masyarakat, memberi manfaat sekecil apa pun yang bisa ia lakukan.

“Selama masih diberi kesehatan, saya ingin terus berbuat. Karena kebahagiaan terbesar saya adalah melihat orang lain tersenyum,” ucapnya pelan.

Di penghujung kariernya, Dede meninggalkan jejak bukan hanya sebagai polisi, tetapi juga sahabat, pengayom, dan teladan.

Sebuah akhir yang manis, sekaligus awal dari babak baru pengabdian yang lebih luas.

Penulis: TimEditor: Deni Hendra
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!