CIANJUR | INICIANJUR.COM – Jaringan Intelektual Muda Cianjur (JIM) menggugat transparansi Sekretariat DPRD Kabupaten Cianjur. Mereka menuding sejumlah paket pengadaan bernilai fantastis berpotensi fiktif.
Presidium JIM, Alief Irfan, memimpin audiensi dengan jajaran Sekretariat DPRD pada Kamis (25/9/2025). Ia melontarkan lima tuntutan utama.
“Pertama, kami menanyakan paket bernilai fantastis itu milik siapa. Kedua, kami mendesak transparansi anggaran makan dan minum DPRD. Ketiga, kami menyoal mekanisme tender. Keempat, kami mempertanyakan dasar munculnya paket yang urgensinya tidak jelas. Kelima, kami meminta data lengkap paket yang dihapus dan paket yang tetap berjalan,” tegas Alief.
JIM menuding Sekretariat Dewan menyembunyikan data publik.
JIM mengutip Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) dan PP Nomor 61 Tahun 2010 yang menegaskan kewajiban transparansi.
“Kami melihat ada hal besar yang ditutup-tutupi. Data Sirup dan LPSE menunjukkan beberapa paket bernilai besar tanpa urgensi jelas. Itu harus diungkap,” kata Alief.
JIM mendesak Inspektorat Daerah menggelar pemeriksaan khusus dan meminta Kejari Cianjur mengaudit seluruh paket pengadaan di tubuh Sekretariat DPRD.
Hingga berita ini terbit, Kepala Sekretariat DPRD Cianjur, Pratama Nugraha, SH., M.Si., belum memberikan jawaban meski sudah dikonfirmasi melalui WhatsApp.
