Kondisi Bangunan SDN Karyamukti. (ist)
CIJATI | INICIANJUR.COM – Dinding retak, atap bocor, dan ruangan yang disekat seadanya tak menghalangi langkah kecil para siswa SDN Karyamukti, Kecamatan Cijati, Kabupaten Cianjur, untuk terus menuntut ilmu.
Di tengah kondisi bangunan sekolah yang sebagian besar sudah tidak layak pakai, semangat belajar mereka justru tetap menyala.
Sekolah dasar yang menampung 82 murid itu kini hanya memiliki tiga ruang kelas yang masih bisa digunakan. Empat ruangan lainnya mengalami kerusakan cukup parah pada dinding dan atap.
Agar semua siswa tetap bisa belajar, pihak sekolah pun menyekat ruangan yang tersisa menjadi dua bagian.
“Dari tujuh ruang kelas, satu digunakan untuk ruang guru dan kepala sekolah, tiga ruangan masih dipakai untuk kegiatan belajar, dan tiga lainnya rusak berat seperti terlihat di lapangan,” ujar Koordinator Wilayah Dinas Pendidikan Kecamatan Cijati, Ahmad Syahid pada wartawan, Minggu (12/10).
Baca Juga :
Menurut Ahmad, dua ruang kelas yang rusak berat sudah diusulkan untuk direhabilitasi pada tahun anggaran 2026. Sambil menunggu perbaikan, kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dengan segala keterbatasan.
“Anak-anak belajar dengan cara berdesakan karena ruangan disekat. Tapi proses belajar tetap berjalan. Kami berharap tahun 2026 nanti perbaikan bisa direalisasikan,” katanya.
Kondisi ruang belajar yang sempit tak membuat para siswa kehilangan keceriaan. Suara tawa masih terdengar setiap pagi, bersaing dengan bunyi genting yang kadang berderit diterpa angin.
Di antara dinding retak dan meja reyot, para guru tetap mengajar dengan sepenuh hati, memastikan anak-anak tak kehilangan hak untuk belajar.
Ahmad mengaku bangga melihat semangat mereka. “Yang penting semangat belajar mereka tidak padam,” ujarnya dengan nada haru.
Kini, kisah SDN Karyamukti menjadi salah potret kecil dari perjuangan pendidikan di pelosok negeri ini.***
