CIBEBER | INICIANJUR.COM — Senyum Ilmi Raisya Majid (27) dulu penuh harapan saat meninggalkan rumah kecilnya di Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur.
Ia bermimpi bisa membantu ekonomi keluarga dengan bekerja di luar negeri.
Namun, langkahnya menuju masa depan justru berubah menjadi kisah pilu yang menyesakkan.
Ilmi berangkat pada 10 Maret 2025 lewat jalur yang dijanjikan “aman dan cepat” oleh seseorang yang mengaku sebagai sponsor tenaga kerja.
Ia dijanjikan bekerja di Oman dengan gaji besar. Namun, sesampainya di Timur Tengah, ia justru diterbangkan ke Kota Abha, Arab Saudi, tanpa dokumen resmi dan tanpa izin tertulis dari suaminya, Ramadani.
Baca Juga :
“Semua proses dilakukan diam-diam. Bahkan suaminya tidak tahu kapan istrinya berangkat,” ungkap Niko Apriliandi, SH, pengacara yang kini mendampingi Ilmi.
Harapan hidup layak berubah menjadi penderitaan. Di rumah majikannya, Ilmi mengaku kerap dipukul anak majikan, dilecehkan, dan tidak digaji selama bekerja. Setiap malam ia menahan rindu dan rasa takut, berharap bisa pulang ke kampung halaman.
“Janji manis sponsor berubah jadi luka. Klien kami mengalami kekerasan dan eksploitasi,” kata Niko.
Kini, Ilmi hanya ingin menuntut hak yang tak pernah ia terima. Kuasa hukum telah melaporkan kasus ini ke Unit PPA Satreskrim Polres Cianjur .***
