Mang Gopar ditengah- tengah Warga Kp Mekarbaru, Sukanagara. Sabtu, (13/09/2025)
SUKANAGARA | INICIANJUR.COM – Hujan deras yang dulu selalu jadi mimpi buruk bagi Ipong (45), kini pelan-pelan berganti jadi doa syukur.
Gubuk reyot miliknya yang selama ini dia tinggali bersama suami dan dua anaknya di Kampung Mekarbaru, Desa Sukamekar, Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur, akhirnya dibangun ulang.
Bukan dari program pemerintah, melainkan dari tangan-tangan sukarela Komunitas Sosial Bagong Mogok dipimpin Mang Gopar Hendra Gunawan.
Selama bertahun-tahun, Ipong hidup di rumah dengan atap bocor dan dinding rapuh. Setiap kali hujan mengguyur, dia hanya bisa memeluk anak-anaknya sambil berharap rumahnya tidak roboh. Sebagai kuli masak dengan penghasilan pas-pasan, Ipong bermimpi punya rumah layak terasa mustahil.
“Alhamdulillah, tidak butuh waktu lama setelah kami laporkan kondisi Bu Ipong, akhirnya Bagong Mogok langsung turun tangan membangun dari nol,” kata Kepala Desa Sukamekar, Yepi Girindani, Sabtu (13/9/2025).
Baca Juga :
https://inicianjur.com/2025/09/13/gas-melon-3-kilo-ngamuk-satu-keluarga-di-cianjur-jadi-korban/
Program bantuan pemerintah seperti Rutilahu hingga BSPS memang pernah diajukan sejak 2024, tapi tak kunjung tiba. Justru, Mang Gopar dan kawan-kawan Komunitas Bagong Mogok yang datang membawa harapan.
“Kami ingin keluarga Bu Ipong bisa hidup dengan tenang, tidak lagi khawatir setiap hujan,” ujar Mang Gopar yang juga anggota DPRD Cianjur dari Fraksi PKB.
Kini, pembangunan rumah sudah mencapai 40 persen dan ditargetkan rampung dalam dua pekan, Bahkan, Ipong hanya bisa menatap haru dinding-dinding baru rumahnya telah berdiri.
“Saya tak bisa membalas apa-apa, hanya doa semoga semua kebaikan ini dibalas oleh Allah,” ucap Ipong l, dengan mata berkaca-kaca.***
Respon (1)