Kantor Desa Digembok Warga, Tokoh Masyarakat: Ini Kantor Pelayanan Publik, Bukan Warung.

  • Bagikan

NARINGGUL – INICIANJUR.COM–Kantor Desa Wangunjaya, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur mendadak seperti ruko kosong saat libur panjang.

Gara-garanya, aksi unjuk rasa dari sekelompok warga berujung pada penyegelan kantor desa. Akibatnya, pelayanan publik pun ikut ‘libur dadakan’, padahal bukan tanggal merah atau hari libur.

Aksi itu disesalkan Aripin, tokoh masyarakat yang juga menjabat sebagai Ketua RW. Menurutnya, kantor desa bukan tempat untuk latihan gembok menggembok.

“Jangan semua digembok juga dong. Ini kantor pelayanan, bukan gudang logistik,” ucapnya sambil menggelengkan kepala, Minggu (3 Juli 2025).

Aripin menilai aksi tersebut tidak hanya bikin repot perangkat desa, tapi juga bikin bingung warga yang butuh pelayanan, apalagi menjelang perayaan HUT Kemerdekaan RI.

“Coba bayangkan, mau ngurus surat malah disambut gembok. Mau apel pagi, Apelnya di parkiran. Mau rapat PHBN, Gak jadi, karena tempatnya dipalang,” kata dia, menyentil dengan gaya khasnya.

Selain keberatan soal dampak, Aripin juga mempertanyakan legalitas dari aksi penyegelan.

“Itu penyegelan kok kayak dadakan, nggak ada pemberitahuan ke RT atau RW. Masa demo bisa seenaknya gitu, ini bukan konser dadakan,” ujarnya, setengah bercanda.

Ia pun menegaskan, unjuk rasa seperti itu tidak merepresentasikan suara seluruh masyarakat desa, karena tak ada restu dari BPD maupun unsur RT-RW.

“Demo sih boleh, tapi jangan langsung bawa palang. Izin dulu, rembukan dulu. Ini desa, bukan panggung debat politik,” katanya.

Aripin mengajak para pengunjuk rasa untuk lebih bijak dan mengutamakan dialog ketimbang gembok.

“Dari pada orasi sambil keringetan, mending duduk bareng sambil ngopi. Masalah bisa selesai, gembok bisa dibuka,” pungkasnya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *